Minggu, 04 Desember 2022

Azami's Story

    Dahulu kala, hiduplah seekor monster kecil. Dia menghabisakan hidupnya di balik bayang-bayang dan mulai bertanya-tanya, dimanakah dia berasal dan kenapa? Siapa yang menciptakanku? dan kenapa? Dia mencoba mencari orang lain, tapi di kegelapan ini, dia sendirian. Tak ada seorangpun selain dirinya.
    Menyadari hal ini, sang monster mulai berkelana seorang diri untuk melarikan diri dari kegelapan. Tak butuh waktu lama sampai sang monster menyadari bahwa itu pertama kali dirinya merasa "kesepian".

    Sang monster yang kesepian, mulai pergi mengelilingi dunia. Langit yang terbentang tinggi tak berujung, lautan yang dalam nan jernih dan kehidupan baru terus terlahir. Meskipun sang monster kecil dapat memahami banyak hal selama perjalanannya, dia tidak pernah bisa memahami dirinya sendiri.

    "Aku yakin jawaban yang kucari ada di suatu tempat di dunia ini."

    Karena yakin, sang monster melanjutkan perjalanannya hari demi hari. Kemudian, sang monster berpapasan dengan makhluk misterius yang disebut 'manusia'. Manusia tahu banyak hal, bermacam-macam bahasa dan banyak kepribadian.

    "Ada kemungkinan kalau manusia tahu siapa dan apa aku ini."

    Dengan hati penuh harapan, sang monster mendekati manusia. Tapi, umat manusia tidak memberitahu apa-apa selain rasa sakit, takut dan keputusasaan.

..........

    Manusia ketakutan dan mengucilkan monster itu. Mereka melemparinya batu, ada juga yang mencoba membakarnya. Mereka terus menyerang monster itu, mencoba membunuh dengan segala cara. 

    "Kenapa aku harus menerima siksaan ini?"

    Air mata bercucuran karena rasa sakit yang di alami sang monster setiap kali dia dilukai manusia. Rasa takut yang tumbuh dari lubuk hatinya mulai berubah bentuk. Dan akhirnya, hati sang monster dipenuhi oleh berbagai macam perasaan terhadap manusia. Satu demi satu, perasaan-perasaan itu mulai nampak dari hati sang monster seakan seolah berusaha melindungi sang monster dan perubahaan wujudnya.
    Perasaan sang monster mulai lenyap, dia mendapatkan banyak kekuatan baru, serta membunuh banyak manusia. Saat pertamakali sang monster membunuh seorang manusia, dia menangis. Sampai esoknya, dan seterusnya. Dia terus menangis seperti seorang gadis kecil.

    Sudah berapa lama waktu yang dia habiskan untuk menangis? Air matanya mulai mengering dan keinginan sang monster untuk mempelajari identitasnya pun telah sirna. Sang monster mulai berpikir untuk kembali ke kehidupan lamanya. 

    "Kuharap aku tidak pernah mempelajari dunia ini."
    "Bukankah hidup di kegelapan tanpa adanya rasa ingin tahu itu lebih nyaman?"

    Sang monster mulai melangkah dan memutuskan mencari tempat di mana dia tidak akan bertemu seseorang dan bisa hidup sendiri. Sudah berapa lama dia terus berjalan? Sang monster akhirnya menemukan sebuah tempat yang sunyi di dalam hutan kecil. Tempat yang sunyi senyap, bahkan kicauan burungpun tidak terdengar, saat itulah sang monster merasa sangat nyaman. 

    "Aku akan menghabisakan hidupku disini, sendiri."

    Saat sang monster akan memejamkan matanya dan menyerahkan dirinya pada kesunyian itu, tiba-tiba dia mendengar suara manusia. 

    "Kau juga hidup sendiri?" seorang pemuda muncul mendekati sang monster.

     "Sejak kapan dia ada disini?" dirinya bertanya-tanya.
    
    Pemuda itu tertawa terbahak-bahak melihat sang monster yang terkejut,

    "Kalau kau kesepian, bolehkan aku duduk disampingmu?"
............

    Pemuda itu jatuh cinta pada sang monster. Pemuda yang kesepian itu tidak bisa memalingkan dirinya pada sang monster. 

    "Maukah kau hidup bersamaku?" tanya pemuda itu pada sang monster sembari tersenyum.
    
    Sang monster belum pernah merasakan kebaikan dari manusia sebelumnya, jadi dia pun ragu. "Apa aku sedang di tipu lagi? akan kah aku disakiti lagi?" kepala sang monster dipenuhi rasa khawatir.

    "Aku ingin tinggal sendiri. pergilah dan tinggalkan aku sendiri," kata sang monster pada pemuda itu. 

    Tapi, pemuda itu keras kepala dan menolak permintaan sang monster. Pemuda itu terus menemani sang monster hari demi hari. Saat hari cerah, bersalju, bahkan badai sekalipun, pemuda itu terus berada disis sang monster.
    Saat musim panas berganti dan pemuda itu tumbuh dewasa, sedikit demi sedikit, rasa hangat mulai tumbuh di dalam hati sang monster.
    
    "Maukah kau hidup bersamaku?" tanya si pemuda pada sang monster sembari tersenyum.
    
    Sang monster kesepian itu jatuh cinta pada pemuda itu.

..........

    Sang monster telah memiliki nama. Kebahagiaan, kebahagiaan, kekasihnya selalu memanggil namanya hari demi harinya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, sang monster tahu apa arti dari 'kekasihnya'.
    Sang monster melahirkan seorang bayi mungil. Kasih sayang, kasih sayang, dia selalu memanggil namanya hari demi hari. Untuk pertama kali dalam hidupnya, sang monster mengerti apa arti dari 'Keluarga'. 
    Sang monster memiliki sebuah buku harian. Dengan riang, dengan riang, dia terus menulis hari demi hari. Untuk pertama kali dalam hidupnya sang monster mengerti apa arti dari 'kebahagiaan'.
    Sang monster sadar kalau dia tidak bertambah tua. Sang monster sadar kalau keluarganya bertambah tua. Ketakutan, ketakutan, dia terus menangis hari demi hari. Untuk pertama kali dalam hidupnya, sang monster mengerti apa arti dari 'Keputusasaan'.
    Dalam mimpinya, sang monster didatangi seekor ular. Perlahan-lahan ular itu berkata padanya: "Aku akan mengabulkan harapanmu. Aku akan mengambulkan apa yang kau inginkan. Aku akan mengajarimu sihir yang bisa memberimu keabadian yang kau cari selama ini."

........

    Sang monster diajari untuk menciptakan dunia oleh ular yang ditemuinya di dalam mimpinya. "Kalau kau menciptakan dunia yang baru, pastinya tidak akan seperti dunia yang sekarang, kau akan bisa menghabiskan seumur hidupmu bersama keluargamu," kata ular itu pada sang monster.
    Sesuai yang di perintahkan, sang monster mengumpulkan semua kekuatannya dan menciptakan dunia baru. Di kelahiran yang baru ini, dunia yang kosong, waktu takkan berputar, dan tak seorangpun akan menua. sang monster memutuskan akan memberitahu keluarganya tentang dunia yang baru dia ciptakan.

    "Dengan begini, aku yakin kami akan bisa hidup bahagia selamanya. Mari terus bersama selamanya."

    Mendengar perkataannya, keluarga sang monster mengangguk dan tersenyum.

.........

    Pada hari itu, sang monster dan keluarganya memutuskan untuk pergi ke dunia yang baru, kekasihnya mengatakan sesuatu pada sang monster: "Sebelum kita pergi, bagaimana kalau kita menikah?" sang monster tidak mengerti maksud dari kata itu. Saat sang monster paham tentang apa maksud dari kata yang diucapkan kekasihnya, dirinya dipenuhi perasaan campur aduk antara kebahagiaan dan rasa malu. 

    "Aku akan pergi ke desa untuk meminta persetujuan dan segera kembali. Setelah itu, kita akan hidup bersama selamanya."

    Sang monster mengangguk dan tersenyum. Sang monster dan putrinya mengantar kepergian kekasihnya. Mereka melambaikan tangan pada orang yang tidak akan pernah mereka temui lagi.

.......

    Si gadis kecil kehilangan teman-temannya. Dia kehilangan teman-teman yang ia sayangi. Dia pun menangis sendirian. 

    "Aku ingin bermain bersama mereka sekali lagi," harap si gadis kecil terus menerus.
    
    Rasanya ada yang bicara pada si gadis kecil. Aku akan kabulkan keinginanmu. Aku akan kabulkan yang kau inginkan di dunia dimana semua itu bisa terwujud. 

Tidak ada komentar:

WIB Gue UTC -1

    Gue udah lupa gimana rasanya datang tepat waktu. Bukan karena males atau gak bisa baca jam analog, cuman beda time zone aja jam gue dan ...